Identifikasi Senyawa Tanin

https://youtu.be/tw77OlXEaT8 

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Dari video tersebut dikatakan adanya kandungan tanin dari daun kemuning dapat bermanfaat untuk mengatasi lemak berlebih dan beberapa fungsi lainnya. Dari jurnal lain yang saya baca tanin juga dapat menurunkan kadar kolesterol atau juga lemak berlebih. Bagaimana senyawa tanin ini dapat berkerja menurunkan kadar lemak tubuh tersebut? Sedangkan tanin ini juga memiliki fungsi lin seperti antidiare

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jurnal referensi:
      https://ejournal.stfi.ac.id/index.php/jstfi/article/view/71

      Kandungan tanin mempunyai peran penting dalam menurunkan lipid, dengan mekanisme menghambat enzim lipase sehingga lipid lebih sedikit yang diabsorbsi oleh tubuh. Senyawa tanin memiliki dampak dapat mengendapkan protein yang ada di dalam permukaan usus halus karena mudah berikatan dengan protein sehingga mengurangi penyerapan makanan dengan demikian proses kegemukan dapat dihambat.

      Jurnal referensi:
      https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/PHARMACY/article/view/686

      Sedangkan untuk tanin sebagai antidiare yang mana tanin merupakan senyawa kimia tanaman yang dapat berfungsi sebagai adstringen. Adstringen bekerja sebagai antidiare dengan cara mengecilkan pori sehingga menghambat sekresi cairan dan elektrolit.

      Hapus
  3. Jurnal referensi:
    https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/2236

    Setiap pelarut memiliki karakter berbeda dalam mengambil senyawa bioaktif suatu sampel yang berbeda kepolarannya. Pelarut metanol digunakan dalam ekstraksi untuk
    mendapatkan senyawa berdasarkan tingkat kepolarannya (polar dan non-polar). Ekstraksi menggunakan pelarut dengan polaritas berbeda dapat menghasilkan ekstrak dengan polaritas yang berbeda pula sesuai dengan sifat kepolaran masing-masing ekstrak.

    Isolasi senyawa metabolit sekunder dari biji buah mangrove (Sonneratia Caseolaris) menggunakan pelarut metanol. Alasan penggunaan pelarut tersebut adalah untuk
    mengeksplorasi jenis senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak metanol, sebab diketahui bahwa senyawa metabolit sekunder ada yang bersifat polar dan ada juga yang bersifat non polar, sehingga diyakini bahwa senyawa metabolit sekunder yang bersifat polar akan terekstrak oleh pelarut metanol sebagai akibat dari kesamaan sifatnya dengan pelarut tersebut.

    Sedangkan untuk pertanyaan mengapa menggunakan 3 pelarut untuk mengidentifikasi senyawa tanin, itu dilakukan untuk mengetahui pada tanaman daun kemuning dari ketiga pelarut tersebut yang mana dapat mengekstraksi tanin dengan baik pada tanaman kemuning.

    BalasHapus

Posting Komentar